Bab 13: Legenda

Ada ruangan lain tepat di sisi aula audiensi, dan di sana lah pertemuan berlangsung. Yang hadir adalah Raja Iron Kingdom, Menteri Kiri Axelberd, Kepala Penjaga Roen, Gottheld, Kepala Elf Harmerial Fearnault, Kepala House of Merkurian El Talich, dan Itsukushima. Delegasi diwakili oleh si utusan Neal, kemudian Haruhiro dan Setora.

 

Di ruangan konferensi, langit-langit, dinding dan lantainya terbuat dari besi, begitupun juga dengan kursi dan meja berbentu persegi panjang yang besar. Kesampingkan meja besinya, Haruhiro penasaran bagaiamana rasanya duduk di kursi besi. Namun, ketika dia duduk, ternyata itu tidak terasa buruk. Baik dudukan kursi maupun sandarannya terbuat dari batangan besi tipis yang dijalin menjadi satu, dan ketika kau duduk di atasnya, itu membuatmu nyaman. Dia bisa merasakan teknologi tingkat tinggi para Dwarf.

 

Suasana di pertemuan tersebut sangat lah berat sampai-sampai kau tidak bisa menahannya tanpa dukungan tertentu, seperti kenyamanan saat duduk di kursi besi ini.

 

Pada akhirnya, masalah Hezrang lah yang tampaknya sangat membebani Dwarf Iron Kingdom, apalagi pada Raja Iron Kingdom, yang tampak sangat tertekan.

 

“Jika Hezrang beralih pada sisi musuh, maka aku harus sangat mengintropeksi diri. Tapi bahkan jika aku mengintropeksi diri, aku tidak akan bisa...”

 

Kata-kata seperti apa yang harus dia sampaikan pada Ratu Dwarf untuk membuatnya tenang?

 

Yah, akan tidak sopan bagi Haruhiro untuk mengatakan apa pun padanya, atau mungkin lebih tepat nya sang Ratu terlalu cantik bagi Haruhiro untuk bisa di ajak bicara. Ranta ingin ikut pertemuan, dan bilang serahkan saja semuanya padanya. Namun, Haruhiro tetap lah pemimpinnya dan punya hak untuk memutuskan hal itu.

 

Sebagai pemimpin, ada hal yang bisa pemimpin lakukan dan ada juga yang tidak. Namun meskipun Haruhiro adalah pemimpin, dia lebih banyak memiliki hal yang tak bisa dilakukan.

 

Haruhiro mengalihkan pandangannya ke Setora, yang sedang duduk di sampingnya. Apa yang harus kulakukan? Saat dia hendak menanyakan sarannya, Setora membuka mulutnya.

 

“Ini buang-buang waktu saja.”

 

Setora adalah orang yang tidak akan ragu untuk melakukan hal yang membuat orang semua terbeku di tempat seperti ini. Haruhiro pun terdiam dengan perasaan merinding sampai ke tulang-tulang.

 

“Kau...!”

 

Kepala Penjaga Roen berteriak dengan marah dan langsung mencoba menyerang Setora.

 

“Dia benar.”

 

Jika saja Raja Iron Kingdom tidak menyela dengan cepat, Roen mungkin akan menerjang Setora.

 

“Aku memiliki sesuatu yang harus dilakukan dulu sebelum mengintropeksi diri.”

 

“Namun, menurutku kita harus memastikan kebenaran masalah ini.” Kata sang Menteri Kiri, Axelberd sambil menyentuh jenggotnya. “Hanya karena musuh sedang menggali lubang ke bawah tanah, bisakah kita yakin bahwa mereka memang mencoba menggunakan terowongan Gnore untuk menginvasi Iron Kingdom kita? Meskipun para Gnore terbilang cukup tenang akhir-akhir ini, beberapa lubang Gnore masih lah ditemukan baru-baru ini. Selain itu, mereka percaya bahwa apa yang milik mereka adalah milik mereka, dan apa yang orang lain miliki adalah milik mereka. Aku ragu apakah mereka akan membiarkan orang asing menggunakan terowongan mereka tanpa berdiskusi. Dari awal juga, apakah memang bisa dikatakan dengan yakin jika sosok yang ada di antara musuh itu sendiri adalah Hezrang?”

 

“Aku pun tidak bisa mengatakannya dengan yakin.” Balas Itsukushima. “Bagaimanapun juga aku tidak pernah melihat mereka sebelumnya. Jika mereka sedang berada di terowongan atau suatu tempat, bisakah kalian mengantarkanku pada mereka? Maka aku bisa memastikannya.”

 

“Sarang mereka bukan lah tempat yang pantas untuk didatangi oleh tamu, tapi—”

 

Menteri Kiri mengangkat salah satu alisnya.

 

“Kurasa kau memang harus datang ke sana. Aku akan mengaturnya. Saya izin bertanya pada Anda, Harmerial-dono, apakah Anda memiliki informasi yang mendukung pergerakan pasukan musuh yang diinformasikan oleh Itsukushima-dono dan yang lainnya?”

 

“Tidak.”

 

Si Kepala Elf menjawabnya dengan suara seperti alat musik tiup kaca. Dia memiliki nada suara dan ekspresi melankolis yang tampak terlepas, atau bahkan melampaui dunia.

 

“Kami tidak menerima laporan tentang musuh yang menggali terowongan besar dari pengintai elf kami di luar negerimu. Aku tahu Hezrang, tapi kebanyakan Elf tidak mengetahuinya. Tentu saja, tidak pernah ada penyebutan nama Hezrang, atau sosok yang mirip dengan Hezrang.”

 

Sang Menteri Kiri menganggukan kepalanya.

 

“Untuk sementara ini, aku telah menyuruh anak buahku untuk mengecek dan mencari lubang Gnore. Jika kita bisa menutup setiap lubangnya, maka kita bisa memobilisasikan pasukan kita secara terpisah, karena mereka saat ini sedang sibuk dengan pertahanan.”

 

“Masalahnya adalah Hezrang.” Sela Kepala Penjaga dengan marah. “Jika mereka telah melupakan hutang mereka pada kita, lalu kabur, dan bergabung dengan musuh, maka ini artinya pemberontakan, Yang Mulia. Sudah tidak aman lagi untuk membiarkan mereka hidup di Kerajaan. Haruskah kita mengeksesusi mereka semua?”

 

“Aku meragukan itu, Kepala Penjaga.”

 

Sang Menteri Kiri berjanggut merah membuat wajah cemberut yang berlebihan dan mengangkat bahunya.

 

“Mungkin Kepala Penjaga tidak tahu detailnya, tapi sekarang lagi ada kisaran setengah dari Dwarf kita yang sedang ada di sarang Hezrang. Bahkan jika sang Kepala Penjaga pergi ke sana dan mengeksekusi mereka dengan pedangnya yang hebat, akan menjadi tugas yang tidak sebentar. Dan juga, jika kita membunuh semua Hezrang, bagaimana kita bisa memperluas terowongan-terowongan dan menambang bijih yang merupakan jalur kehidupan bagi Iron Kingdom kita?”

 

“Kau ingin aku diam saja tentang pemberontakan ini?”

 

“Kumohon tenang lah, Kepala Penjaga. Tidak semua Hezrang melarikan diri. Bahkan sekarang, mayoritas Hezrang masih bekerja keras di tambang untuk Iron Kingdom Dwarf kita.”

 

“Ketika saatnya tiba, mereka akan berbalik dari kita.”

 

“Tidak, tidak. Setidaknya, Hezrang yang ada di Kerajaan kita bukan lah ancaman, karena mereka hanya memiliki beliung.”

 

“Beliuang adalah alat untuk menghacurkan batu keras! Jika aku punya beliung, maka aku bisa dengan mudah membuat lubang pada kepala Menteri Kiri! Aku bahkan bisa mendemonstrasikannya padamu jika ingin!”

 

“Tidak ada satu pun Hezrang sekuat Kepala Penjaga.”

 

Faksi Menteri Kiri dan Faksi Kepala Penjaga saling bertentangan. Haruhiro telah mendengar itu. Namun, dia tidak tahu bahwa sang Menteri Kiri dan Kepala Penjaga itu sendiri, yang merupakan pemimpin dari masing-masing kedua faksi tersebut, begitu nekat untuk berdebat seperti itu di depan Raja. Sang Menteri Kiri sepertinya mencoba membuatnya tenang dan menutup masalah ini, tapi hasilnya malah membuat Kepala Penjaga makin kesal. Dia juga kagum sang Kepala Penjaga bisa menahan diri untuk tidak menarik pedangnya.

 

“Aku tidak ingin melihat Hezrang di eksekusi.”

 

Setelah semuanya, terima kasih pada Raja Iron, dengan hanya suaranya, sang Kepala Penjaga yang haus darah dan sang Menteri Kiri yang lesu keduanya langsung menutup mulut mereka.

 

“Roen. Axelberd. Aku sangat sadar akan berbagai macam dedikasi kalian pada Kerajaan dan aku.”

 

“Ya—”

“Senang untuk mendengarnya, Yang Mulia.”

 

Kepala Penjaga dan Menteri Kiri menundukkan kepala mereka secara bersamaan. Raja Iron menganggukkan kepalanya, mengambil nafas dan melanjutkan.

 

“Kita akan membicarakan pengatasan Hezrang nanti. Untuk sekarang, kita harus mempersiapkan terhadap serangan pasukan musuh. Kekhawatiranku adalah apakah kita bisa mencegah musuh masuk hanya dengan menutup lubang Gnore yang kita temukan.”

 

“Bolehkah aku berbicara?”

 

Setora mengangkat salah satu tangannya. Raja Iron dengan diam balas mengangkat tangannya untuk membiarkan Setora berbicara.

 

“Apakah aku benar jika mengatakan terowongan yang dibuat oleh Gnore di suatu tempat di Iron Kingdom dikenal sebagai Lubang Gnore?”

Sang Menteri Kiri menganggukan kepalanya.

 

“Kau benar.”

 

“Jika memang begitu, menutup Lubang Gnore saja tidak cukup. Jika kita tidak membuat terowongan itu sendiri tidak bisa dilewati, maka mereka hanya akan membuat Lubang Gnore yang baru. Bukankah itu yang dikhawatirkan si Raja?”

 

“Panggil dirinya ‘Yang Mulia’!”

 

Bahkan ketika sang Kepala Penjaga berteriak marah, Setora tetap tenang. Haruhiro setengah terkesan, setengah tercengang. Bagaimana dia bisa begitu kalem?

 

“Bahkan jika kau mengatakan itu, dia bukan lah Rajaku.”

 

“Yang Mulia Iron King adalah Raja Iron-Bloded Kingdom dan Raja kita, Dwarf! Apakah kau tidak tahu sopan santun, manusia!?”

 

“Aku akan mengembalikan kata-kata itu padamu. Kupikir seorang pria yang suka mengancam dan membantak orang lain semaunya tidak punya hak untuk membicarakan tentang sopan santun.”

 

“Apa!?”

 

Sang Kepala Penjaga mencoba bangkit dari kursinya. Setora tertawa dingin.

 

“Lihat itu. Jika kau ingin menebasku, silahkan saja, tapi itu artinya kau mengakui bahwa dirimu memang bukan orang yang punya sopan santun.”

 

Haruhiro setengah ingin menyemangati Setora, seperti mengatakan Kau benar, dan sangat tepat sasaran! Tapi setengah berharap agar dia berhenti karena Haruhiro jadi sangat ketakutan.

 

“Tenang lah, Roen.”

 

Raja Iron terlihat capek, dan pusing. Namun, ketika wanita ini mengubah ekspresi wajahnya meski hanya sedikit, itu membuat jantung Haruhiro berdebar kencang, dan merasa harus melakukan sesuatu.

 

“Namamu Setora, kan? Apa yang kukhawatirkan memang persis seperti yang baru saja kau katakan.”

 

“Jadi, apa yang akan kau lakukan?”

 

Setora dengan cepat melihat-lihat ke orang-orang yang hadir.

 

Kepala Penjaga Roen melipatkan tangannya dan merenung.

 

“Aku telah banyak membunuh Gnore, tapi itu dulu sekali.”

 

“Kejadiannya terjadi beberapa tahun yang lalu, ketika para Gnore sedang mengamuk.”

 

Sang Menteri Kiri tertawa kecil. Kelihatannya dia tidak menertawakan Kepala Penjaga. Mungkin saja dia sedang memikirkan kenangan yang menyenangkan.

 

“Aku sedang bersama seorang pria manusia yang sekarang menjadi pahlawan hebat bagi Iron-Bloded Kingdom kita, dan dengan Gottheld.”

 

“Kisaragi.”

 

Raja Iron melihat ke kejauhan. Bibirnya melengkung membentuk senyuman.

 

“Eh, Kisaragi...”

 

Haruhiro bergumam cukup keras tanpa sadar. Karena itu, dia mendapat kehoramatan untuk ditatap oleh Raja Iron yang kelewat cantik, dan membuatnya gugup.

 

“Apa kamu tahu Kisaragi?”

 

“Yah...ya, aku tahu dia. Dia berasal dari Perusahaaan Bajak Laut K&K. Aku sendiri pernah bergabung dengan mereka sebentar secara kebetulan...”

 

“Kudengar dia menyelamatkan Vele dari krisis dan menjadi pemimpin yang menyatukan bajak laut.”

 

Ketika mata biru Raja Iron bersinar, itu sulit untuk ditahan. Tapi tentu saja mata tidak bisa bersinar, itu hanya pemikiran Haruhiro. Palingan itu hanya refleksi dari cahaya, tapi meskipun begitu, matanya terlalu germerlap-merlap dan tidak biasa. Kulit transparannya juga sedikit berwarna.

 

“Aku mengerti. Namamu Haruhiro, kan? Apa kamu temannya Kisaragi?”

 

“Teman, ya. Itu sedikit, gimana ya. Aku hanya pernah dengar namanya dan ceritanya saja. Salah satu rekanku pernah bersama dengan K&K untuk sementara, dan aku hanya tinggal sebentar saja, jadi kupikir aku cuma kenalan mereka saja.”

 

“Jika memang begitu, maka berarti dia juga mengenal Kisaragi, kan? Apa dia pernah bertemu dengannya?”

 

“Sejujurnya, aku tidak terlalu tahu tentang itu, jadi aku tidak bisa mengatakannya dengan yakin. Tapi kupikir dia memang mengenalnya.”

 

“Aku mengerti.”

 

Raja Iron meletakkan tangannya di dada dan menutup matanya. Bahkan Haruhiro, yang sadar bahwa dia sendiri tidak terlalu peka dalam hal-hal seperti itu, hampir bisa menjamin hal ini. Dia jatuh cinta padanya. Raja Iron Kingdom. Kepada Kisaragi si Pemimpin Perusahaan Bajak Laut K&K. Kelihatannya Kisaragi adalah Pahlawan Hebat bagi para Dwarf. Apa yang sebenarnya dia lakukan sampai bisa membuat sang Ratu jatuh cinta padanya?

 

Axelberd, Menteri Kiri, berdeham, dan Raja Iron pun membuka matanya. Kelihatannya dia tidak terlihat malu, tapi jelas-jelas cemberut. Haruhiro bukan lah orang yang bisa mengerti ekspresi orang dengan mudah. Dia tidak tahu apa yang telah membuatnya seperti ini, tapi kelihatannya Raja Iron naksir ke Kisaragi.

“Kupikir aku mungkin akan bisa mendapatkan beberapa informasi tentang Kisaragi dari Yume yang ada di Party-mu, tapi aku akan menyimpannya untuk nanti. Dan, apakah menurutmu itu realistis untuk meruntuhkan Lubang Gnore dan membuatnya tidak bisa dimasuki sama sekali?”

 

“Tentang itu.”

 

Sang Menteri Kiri menangangguk.

 

“Akan lebih baik untuk mengatakan itu mustahil. Jika memang bisa, maka pasti sudah kita lakukan dari dulu. Kita, Dwarf, telah bertempur dengan para Gnore di Pegunungan Kurogane sini selama lebih dari 200 tahun.”

 

“Hey...”

 

Neal, si pemimpin, memanggilnya. Ketika Haruhiro melihat ke arahnya, Neal tidak membuat suara lebih lanjut, hanya menggerakkan mulutnya seolah mengatakan.

 

(Negeri ini kelihatannya lagi berada dalam masalah. Mungkin akan lebih baik jika kita langsung memberikan surat niatnya dan langsung pergi saja dari sini)

 

Haruhiro kira apa, tapi namanya juga Neal, jadi dia sudah tidak terkejut lagi. Namun, pria ini memang benar. Jika saja di sini hanya ada Neal, dia pasti akan berada dalam masalah.

 

Kepala House of Merkurian, mengatakan sesuatu pada Kepala Elf. Kepala Elf mengangguk lalu mengatakan sesuatu.

 

“Untuk sementara ini, aku akan memberikan perintah ke para pengintai elf-ku untuk memperluas pengawasan mereka di wilayah musuh. Pengguna pedang, pemanah, dan penyihir kita sedang melindungi the Great Iron Fist Gate, tapi kita akan memindahkan mereka segera setelah diminta.”

 

Axelberd, Menteri Kiri, memiringkan kepalanya ke kiri dan kanan, kemudian mendengus.

 

“Masalah ini bahkan lebih menyakitkan lagi karena War Hammer Fort dan Gun Fort diambil alih bersama Senjata Api-nya.”

 

“Apa kau sedang menyindir pasukanku?”

 

Kepala Penjaga Roen menggertakan giginya. Dua benteng yang telah di ambil alih oleh musuh pasti di jaga oleh Unit dari Kepala Penjaga. Sang Menteri Kiri mengangkat salah satu alisnya dan merentangkan tangannya.

 

“Aku tidak berniat untuk melakukan itu, Kepala Penjaga Roen. Axe Fort, Great Sword Fort, dan Spear Fort, dimana Unitku berada, bisa saja diserang. Itu juga kesalahan tiga benteng lain sehingga tidak bisa memberi bantuan kepada dua benteng itu tepat waktu. Penting untuk mengetahui dimana letak salahnya itu, tahu. Tapi bukan kah tidak ada gunanya bagimu untuk terus-terusan berdebat tentang hal kecil?”

 

“Di tempat pertama, Menteri Kiri, yang membantu pemerintah, tidak hanya ikut campur dalam urusan militer, tapi juga menjadi pemimpin pasukan, yang menyebabkan kebingungan. Bukankah prajuri Dwarf berjanggut merah harusnya bertugas sebagai prajurit pribadi Menteri Kiri saja?”

 

“Ah, aku mengerti. Kalau begitu aku akan memberikan komando Tentara Merah padamu. Mereka tidak akan ikut bertarung kecuali untuk Yang Mulia. Apa kau puas?”

 

“Kau mengatakan itu karena tahu bahwa Tentara Merah tidak akan rela mati dikomando diriku! Aku sudah muak dengan rakun tua ini!”

 

“Aku juga muak dan lelah jadi sasaran perlakuan kasar darimu setiap saat.”

 

“Jika kau tidak menginginkan ambisi konyolmu itu, tak ada satu pun dari ini akan terjadi.”

 

“Kau tidak boleh memiliki keinginan lain selain mendukung Yang Mulia sang Raja Iron dan mendedikasikan dirimu pada Iron-Bloded Kingdom. Itu lah yang kusebut sebagai intuisi orang rendahan.Ups, kupikir ‘rendahan’ adalah pernyataan yang berlebihan. Ini cuma kiasan, kau tahu. Kuharap kau bisa memaafkanku.”

 

“Seperti biasa, kau menggunakan mulutmu, yang lebih panjang dari jarimu, dengan kemampuan hebat, ya!”

 

“Kalau begitu aku akan mengatakan kau sama pintarnya dengan nanah.”

 

“Kupikir baik-baik saja mencukur jenggotmu dengan pedang hebatku meski akan meninggalkan karat, bagaimanapun juga itu tidak bisa dihindari.”

 

“Janggut Dwarf adalah hal yang penting, tahu. Tamu-tamu kita bisa membedakan Dwarf Pria dan Wanita dari warna dan panjang janggut kita.”

 

“Oh ya? Kalau begitu aku akan membuat Dwarf berwajah mulus di sini juga.”

 

“Hmm. Kepala Penjaga sudah tidak diragukan lagi adalah pria kuat, jadi bisa saja itu kejadian. Aku tidak berpikir akan dianggap Dwarf jika dicukur janggutnya.”

 

“Apa yang kau maksud!?”

 

“Tidak ada. Kau adalah Dwarf berdarah murni, tanpa diragukan lagi.”

 

“Tentu saja! Tak peduli sebetapa banyaknya leluhurku pada dahulu kala, hanya ada Dwarf yang memiliki kebanggaan tinggi.”

 

Haruhiro hanya bisa menduga kalau tidak lama lagi ini akan berkembang jadi pertarungan serius, tapi mungkinkah ini adalah hal yang biasa? Satu-satunya yang bingung adalah Haruhiro dan Neal. Setora mencubit dagunya dan sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Yang lain mungkin sudah lebih terbiasa dengan ini daripada yang mereka pikirkan.

 

“Kenapa kita tidak menyerang saja pasukan musuh dari sini, melalui terowongan Gnore?” tanya Setora tiba-tiba.

 

Menteri Kiri menatapnya dengan tatapan rumit.

 

“Terowongan Gnore begitu berbelit-belit sampai-sampai sudah bisa disebut labirin itu sendiri. Pernah ada upaya di masa lalu untuk memetakannya, tapi tidak berhasil karena terowongan tersebut sering terhubung dan runtuh.”

“Apa kau ingin kita masuk untuk melihat-lihat?”

 

Setora menengok ke arah Haruhiro yang bingung. Neal langsung menggerakan mulutnya tanpa suara.

 

(Kenapa kita harus melakukan itu?)

 

Haruhiro mengerti perasaan Neal, tapi Iron-Bloded Kingdom mungkin saja adalah garis hidup mereka saat ini. Jika Dwarf dan Elf yang berhasil selamat yang menggunakan Iron Kingdom sebagai tempat perlindungan dihancurkan, Tentara Perbatasan dan Tentara Sukarelawan akan kehilangan rekan yang menjanjikan. Goblin yang ada di Damuro diragukan bisa diandalkan, dan kemungkinan bahwa mereka berbalik pada Ekspedisi Selatan harus disimpan dibenak. Situasi di mana Tentara Perbatasan dan Tentara Sukarelawan ter-isolasi harus dihindari.

 

“Benar juga, ya.”

 

Mereka harus bekerja sama dengan Iron Kingdom sebanyak mungkin untuk mengusir Ekspedisi Selatan, atau setidaknya menahan mereka. Itu lah tindakan terbaik yang bisa mereka lakukan untuk sekarang. Itu juga lah yang Setora pikirkan. Karena itu lah dia menjadi proaktif*.

 

(Seperti mencegah sesuatu itu terjadi lah kalo konteks ini-nya mah)

 

“Kita biasa mengeksplor tempat yang tidak diketahui. Tapi jika mungkin, bisakah kau menyediakan pemandu yang memiliki beberapa pengetahuan tentang tata letak terowongan Gnore? Itu akan membuat pekerajaannya menjadi lebih efisien.”

 

“Axelberd.”

 

Raja Iron menatap Menteri Kiri. Menteri Kiri mengangguk.

 

“Ada orang-orang yang pernah berpartisipasi dalam penyerangan ke dalam lubang Gnore bersama Kisaragi. Kuyakin mereka akan bisa membantumu.”

 

“Kisaragi...”

 

Mata Raja Iron bergemerlapan lagi. Bukan hanya mata birunya, tapi rambut silver dan kulit putih nya juga ikut bergemeralapan. Haruhiro hanya bisa mengaguminya.

 

“Benar juga, bagaiamana kalau kita mengeluarkan proklamasi bahwa teman-teman pahlawan hebat Kisaragi akan menjelajahi terowongan Gnore dan merekrut sukarelawan pria dan wanita?”

 

“Ohh, ide yang sangat bagus, Yang Mulia. Kuyakin banyak dari Dwarf Pria akan berhenti bekerja di bengkel dan bergabung dengan misi ini. Kisaragi juga sangat populer di antara wanita, jadi kuyakin efeknya akan berjalan lancar.”

 

“Dia adalah Pria yang dicintai anakku.” Kata Gottheld sambil tersenyum masam.

 

“Anakmu... Dwarf, kan?” tanya Haruhiro.

 

“Tentu saja, dia jadi bajak laut mengikuti Kisaragi. Kuharap dia bisa memenangkan hati Kisaragi, tapi Pria itu memiliki banyak wanita bagus di sekelilingnya. Yah, kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti.”

 

Haruhiro penasaran dan melirik ekspresi Raja Iron. Seperti yang diharapkan, matanya tertunduk, dan dia tampak sangat kesepian, dan sedih. Bahkan Haruhiro, yang hanya melihatnya, merasa sakit.

 

“Sebenarnya, aku telah mengirim utusan ke Perusahaan Bajak Laut K&K awal-awal.” Ungkap Menteri Kiri. “Kepulauan Permata berada sangat jauh dari sini, jadi aku belum mendengar informasi apa pun dari mereka, tapi Kisaragi adalah orang yang bertindak atas keadilan dan akan bertindak dengan cermat dan tanpa takut, mungkin dia juga bisa menggerakkan Vele, yang tetap netral selama perang Aliansi Kerajaan yang dipimpin No-Life King.”

 

“Kusarankan kau untuk berhenti bermimpi, Menteri Kiri!”

 

Kepala Penjaga memukul meja.

 

“Tidak mungkin manusia itu memiliki kekuatan sebesar itu! Kita para Dwarf bisa mengalahkan musuh tanpa mengandalkan orang luar! Kenapa sekarang para Dwarf kekurangan semangat!? Dwarf sudah bukan lagi Pria! Sekarang lah saatnya untuk mendapatkan itu kembali!”

 

“Axelberd. Roen.”

 

Raja Iron menatap Menteri Kiri, Kepala Penjaga, dan semua orang. Matanya sudah berhenti gemerlapan. Ekspresinya seperti akan menangis.

 

“Aku akan melakukan yang terbaik untuk membantu. Aku akan melakukan bagian kecilku. Aku meminta kalian untuk meminjamkan kekuatan. Jika Iron-Bloded Kingdom jatuh, maka Grimgar akan dikuasai oleh Orc dan Undead. Dikatakan bahwa Raja Orc Dif Ogun, yang memimpin ekspedisi ke selatan baru-baru ini, memerintah dan menaklukan klan Orc, menekan para Undead, dan ditakuti oleh mereka. Dia adalah pria berbahaya yang tidak pernah melakukan hal seperti Orc biasa, dan berencana menghancurkan kita semua sekaligus dan membangun supremasinya. Kita tidak harus jatuh pada tangannya. Jika dia berhasil, maka tidak ada lagi kedamaian. Kita harus menang.”

 

Menteri Kiri, Kepala Penjaga, dan Gottheld merespon dengan tegas, ‘Ya, Yang Mulia’. Para Elf membungkuk anggun dengan tangan di bahu, dan Haruhiro dan yang lain menjawab dengan kata-kata pendek mereka sendiri.

 

Raja Iron berdiri dari tempat duduknya. Pertemuan pun berakhir.

 

Raja Orc, Dif Ogun. Dia tidak pernah mendengar namanya sebelumnya. Sepertinya banyak fakta yang Haruhiro dan yang lain belum tahu. Dia ingin mempelajari terowongan Gnore sebanyak-banyaknya, begitupun dengan hal lainnya. Mereka perlu mengumpulkan informasi dan mengeksplorasi terowongan itu. Setelah dia memutuskan apa yang harus dilakukan, dia merasa bidang pandangnya telah semakin terbuka sedikit.

 

“Ah!”

 

Neal menggelagak dan berdiri dari kursinya. Dia memasukkan tangan ke saku pakaiannya.

 

“Aku masih belum memberikan surat niatnya.”

 

Raja Iron, yang hendak meninggalkan ruangan bersama Menteri Kiri dan Kepala Penjaga, berhenti dan berbalik. Saat itu lah pintu tiba-tiba terbuka.

 

Seorang Dwarf berjanggut hitam dari Unit Kepala Penjaga bergegas masuk dengan nafas ngos-ngosan. Dia sangat terkejut ketika melihat wajah asli sang Raja sampai-sampai melompat ke belakang dan jatuh tersungkur.

 

“Ya, Yang Mulia...! Ahh, ma-maafkan hamba, karena masuk tanpa izin, tapi ini darurat...”

 

“Apa yang terjadi!?”

 

Kepala Penjaga meneriakinya, dan si Dwarf itu pun melihat ke atas.

 

“Ya! Musuh tiba-tiba muncul di Kerajaan ini dan sekarang sedang terjadi pertempuran. Orang-orang telah mengambil senjata dan melawan balik, tapi sekarang sudah ada banyak korban...!”

 

“Apa!?”

 

Kepala Penjaga Roen terdiam, dan Menteri Kiri memukul dahinya dengan tangan.

 

Raja Iron melihat ke langit-langit untuk sementara. Tapi hanya untuk sesaat. Dia langsung tersadar lebih cepat dari yang lain.

 

“Roen, ambil alih pertahanan Iron Kingdom. Aku akan mengurus sisanya. Axelberd, temani aku!”

 

“Siap, Yang Mulia!”

 

Tubuh besar sang Kepala Penajaga yang terlihat seperti Dwarf itu mendobrak pintu dengan cepat. Janggut Axelberd bergetar dan dia berekspresi muram, tapi dia tersenyum, mungkin itu disengaja.

 

“Yah, aku tahu kalau kau selalu ada di depanku, tapi aku harus bertarung seperti pria. Bahkan Dwarf dari House of Bratswood memiliki darah murni Dwarf. Mungkin saja ini akan terakhir kalinya aku seperti ini, tapi tulang-tulangku yang sudah lapuk ini sudah siap, Yang Mulia.”

 

“Aku akan kesusahan jika kamu melayaniku sampai segitunya. Aku tidak sekuat dirimu, tapi aku akan berusaha.”

 

Raja Iron berbalik pada Haruhiro dan yang lain. Wajahnya terlihat tegas. Tidak ada sedikit pun keragu-raguan di wajahnya. Mungkin bisa saja itu hanya akting. Jika memang begitu, itu adalah akting yang sempurna.

 

“Ini adalah Iron-Bloded Kingdom, tanah para Dwarf. Akan sangat memalukan bagi kita, Dwarf jika membiarkan para Elf dan Manusia mati sia-sia. Kami akan mengevakuasi orang-orang dulu kemudian membuka kemenangan, pasti.”

 

Kepala Elf menggelengkan kepalanya.

 

“Kekhawatiran Yang Mulia memang sangat lah tulus. Namun, tidak peduli nasib apa pun yang menimpa kami, kami para Elf akan membaginya bersama para Dwarf. Ini sudah menjadi kesepakatan umum Elf dari Shadow Forest.”

 

Neal menggenggam tangan Haruhiro, lalu berbicara tanpa suara.

 

(Apa yang harus kulakukan...?)

 

Haruhiro melihat ke Setora. Namun tatapan mata Setora mengatakan bahwa Haruhiro lah yang harus memutuskan. Bukannya Setora memaksakan tanggung jawab pada Haruhiro. Jika Haruhiro membuat keputusan, dia akan mengikutinya, dan dia cukup mempercayainya sampai pada tingkatan untuk tahu kalau Haruhiro tidak akan membuat kesalahan.

 

Haruhiro mengambil nafas. Helaan nafas itu tidak menandakan ketidakantusiasannya, keinginan untuk melarikan diri, ataupun mengindar dari masalah. Dia telah mendapatkan kembali ingatannya, dan kurang lebih dia tahu secara kasar orang seperti apa dia itu. Selama dia masih bisa menjadi dirinya sendiri, teman-temannya akan mempercayai keputusannya. Akan ada orang yang mengoreksinya jika salah. Jadi dia tidak ragu.

 

“Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu.”

Komentar